Siapa yang tak kenal tempe. Makanan hasil fermentasi antara kedelai
dengan jamur Rhizopus Oligosporus ini banyak disuka. Rasanya yang lezat,
harganya murah dan mudah didapat. Apalagi sepotong tempe mengandung
berbagai unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat,
vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri
bermanfaat untuk kesehatan.
Tempe makanan yang sering dijumpai di rumah maupun di warung-warung,
sebagai pelengkap hidangan ternyata memiliki kandungan dan nilai cerna
yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai. Oleh karena itu, tempe
sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi
hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Tempe
adalah makanan hasil fermentasi antara kedelai dengan jamur Rhizopus
Oligosporus. Sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat,
seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein,
genisten, serta komponen antibakteri bermanfaat untuk kesehatan. Rasanya
yang lezat, harganya murah dan mudah didapat.
Tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi
hingga lansia) oleh karena itu tempe adalah makanan untuk semua umur.
Tempe sering dijumpai di rumah maupun di warung-warung, sebagai lauk dan
pelengkap hidangan ternyata tempe memiliki kandungan dan nilai cerna
yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai.
Pada tempe terjadi peningkatan nilai gizi kurang lebih 2 kali lipat
setelah kedelai difermentasi menjadi tempe, seperti kadar vitamin B2,
vitamin B12, niasin, dan asam pantorenat. Bahkan hasil analisis, gizi
tempe menunjukkan kandungan niasin sebesar 1.13 mg/100 gram berat tempe
yang dapat dimakan.Karena kadar niasin pada kedelai hanya berkisar 0,58
mg, tempe, dapat dikonsumsi dalam tiga bentuk utama.
Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah,
biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber
protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan.
Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein
hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir
adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut.
Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin)
sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini,
bahantersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan
seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu
kedelai.
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar
proteinnya dapat mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung,
tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam,
kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai
kadar protein susu skim kering.
Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber
protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat
dipenuhidengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai
dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan
lain-lainnya.
Manfaat Tempe Sebagai Pencegah Anemia & Osteoporosis
Tempe dipercaya bermanfaat untuk mencegah anemia dan osteoporosis, dua
penyakit yang bayak diderita wanita, sebab kodrat wanita yang harus
mengalami haid, hamil serta menyusui bayi. Penyakit anemia ini dapat
menyerang wanita yang malas makan, karena takut gemuk, sehingga
persediaan dan produksi sel-sel darah merah dalam tubuh yang menurun.,
tempe juga dapat berperan sebagai pemasok mineral, vitamin B12 (yang
terdapat pada pangan hewani), dan zat besi yang sangat dibutuhkan dalam
pembentukan sel darah merah. Selain itu, tempe juga dapat menurunkan
kadar kolesterol dalam darah. Senyawa protein, asam lemak PUFA, serat,
niasin, dan kalsium di dalam tempe dapat mengurangi jumlah kolesterol
jahat.
Manfaat Tempe Untuk Mencegah Kanker Payudara dan Penuaan
Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk
isofalvon. Seperti halnya vitamin C, E dan karotenoid, isoflavon
merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan
reaksi pembentukan radikan bebas. Dalam kedelai terdapat tiga jenis
isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di
samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor
II (6,7,4 trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan
paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai.
Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika
Serikat, menemukan bahwa genestein dan phytoestrogen yang terdapat pada
tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat, payudara dan penuaan
(aging).Antioksidan ini disentesis pada saat terjadinya proses
fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus leteus dan
Coreyne bacterium.
Manfaat Tempe bagi Payudara
Bukti ilmiah bahwa kedelai bermanfaat bagi pencegahan penyakit kanker
tampaknya terus berkembang. Kacang yang kaya akan kandungan protein ini
diyakini memilik potensi besar melawan pertumbuhan kanker payudara,
terutama jika dikonsumsinya sejak masa pubertas.
Para peneliti dari Georgetown Medical Center dalam laporan riset yang
dimuat British Journal of Cancer menekankan bahwa para wanita ABG
sebaiknya rajin mengonsumsi makanan terbuat dari kedelai jika ingin
terhindar dari risiko kanker payudara. Dalam kedelai, menurut peneliti
terkandung sejenis zat kimia penting bernama genistein yang diklaim
efektif melawan kanker.
Walau begitu, tantangan besar masih dihadapi para peneliti dalam
pemanfaatan zat genistein dalam kedelai ini. Mereka harus memastikan
bagaimana kedelai ini dapat digunakan dengan tepat untuk menyediakan
perlindungan bagi para wanita remaja dari penyakit yang ganas ini.
“Penentuan waktu tampaknya penting dalam penggunaan makanan bioaktif ini
dan jika kita bisa mengungkapkan mengapa zat ini dapat melindungi, maka
kita bisa menyediakan pencegahan kanker payudara dalam cakupan yang
lebih luas” ungkap peneliti Leena Hilaviki-Clarke PhD, profesor onkologi
dari Lombardi Comprehensive Cancer Center di Georgetown.
Walaupun ada berbagai teori sementara yang menjelaskan hubungan kedelai
dengan pencegahan kanker. “Namun saat ini belum ada penjelasan yang
meyakinkan tentang mengapa efek penurunan risiko kanker ini lebih kuat
selama masa kanak-kanak dan awal pubertas,” tambahnya.
Sejauh ini, baru ada tiga riset yang meneliti manfaat kedelai pada masa
pubertas serta pengaruhnya pada perkembangan kanker payudara tahap
lanjut. Dua di antara penelitian ini difokuskan pada wanita Middle East
yang mengonsumsi kedelai dalam menu kesehariannya.
Riset-riset ini mengindikasikan bahwa kedelai menawarkan efek
perlindungan yang sangat kuat – yakni sekitar 50 persen penurunan risiko
kanker payudara – ketika dikonsumsi selama masa kanak-kanak dan awal
remaja.
Menurut Hilakivi-clarke, bukti terkuat justru terungkap lewat berbagai
riset pada tikus. Dari riset binatang ini, interpretation mengenai
paparan genistein pada masa pra pubertas sangat konsisten dalam
menunjukkan penurunan risko kanker. Paparan genistein dalam perkembangan
janin atau joke pada masa dewasa justru tidak menunjukkan dampak
proteksi yang sama.
Pengujian lebih jauh pada tikus menunjukkan bahwa penggunaan genistein
pada masa pubertas dapat menekan kadar TEB (terminal finish buds) atau
struktur yang menyebabkan pertumbuhan jaringan epitel mamari, dimana
sel-selnya melapisi saluran susu, dan di dalam sel-sel epitelial inilah
kanker payudara berkembang.
Manfaat Tempe Untuk Anak
Bubur tempe ternyata sangat bermanfaat untuk memperpendek masa diare dan
meningkatkan berat badan setelah diare. Bubur tempe yang diproduksi
oleh pabrik maupun dari tempe tradisional dapat mengurangi gejala lebih
baik dibandingkan dengan formula kedelai. Tempe lebih mudah dicerna
karena kandungan asam lemak bebas, peptida, dan asam amino yang tinggi.
Proses peragian tempe menghasilkan vitamin B. Kecuali itu selama proses
produksinya terjadi pengurangan jumlah rafinose dan stakiose, sehingga
keluhan kembung yang disebabkan kedua zat tersebut telah berkurang.
Berdasarkan penelitian, Anak yang mendapat bahan makanan campuran
tempe-terigu berhenti diare setelah 2,39 ± 0,09 hari (rerata), lebih
cepat bila dibandingkan dengan anak yang mendapat bahan makanan campuran
beras-susu (rata-rata 2,94 ± 0,33 hari). Sebuah studi uji klinis
randomized controlled double-blind yang dilakukan oleh Soenarto et al
(1997) menunjukkan bahwa formula yang berbahan dasar tempe dapat
mempersingkat durasi diare akut serta mempercepat pertambahan berat
badan setelah menderita satu episode diare akut.
Manfaat Tempe Bagi Kecantikan Kulit
Tempe tak lagi menjadi makanan kelas dua. Sajian yang diolah dari
kedelai ini sudah menjadi makanan harian segala kalangan. Dengan kadar
protein yang tinggi, dan mengandung sedikit lemak, serta rasanya yang
lezat, membuat tempe jadi makanan favorit banyak orang.
Protein dalam tempe juga dibuktikan paling baik dibandingkan jenis
kacang-kacangan lain. Kandungan proteinnya setara dengan protein hewani
dari daging, susu, dan telur.
Dalam penelitiannya Dr. Siti menyimpulkan bahwa khasiat tempe tak hanya
itu saja, kandungan nutrisi tempe ternyata dapat meningkatkan total
antioksidan darah dan juga menurunkan kadar 8-hidroksi-2-deoksiguansin
urine dan menurunkan kerusakan jaringan kulit yang teradiasi sinar
ultraviolet. Apa yang diuraikan Dr. Siti ini terbukti pada hewan
percobaan, yaitu tikus wistar.
Kesimpulan penelitian ini, untuk menghindari efek negatif paparan
radiasi ultraviolet dan ingin merawat kulit dari kerusakan radiasi
ultraviolet, cobalah rutin mengonsumsi tempe. Anda pun tak perlu keluar
uang banyak untuk percantik kulit Anda.
Selain itu, sebuah studi menyatakan bahwa kerut-kerut tipis pada wanita
yang mengonsumsi makanan yang mengandung isoflavon dari kedelai, seperti
tempe, tampak berkurang. Para relawan mengonsumsi aglycone, yang setara
dengan 3 ons tempe per hari selama 12 minggu. Bonusnya lagi, dengan
menambahkan tempe pada makanan Anda sehari-hari bisa mengurangi risiko
kanker endometrial dan ovarium, diabetes, juga mencegah tumbuhnya bibit
kanker payudara. Cobalah untuk mengonsumsi kacang edamame, tempe, tahu,
untuk menggantikan daging merah maupun unggas.
Tempe Kaya Serat Tinggi
Selain kaya isoflavon, sajian tempe mengandung serat yang sangat tinggi.
Serat ini sangat berguna untuk proses pencernaan serta mampu mencegah
penyakit kronis.
Tempe Mudah Dicerna
Tempe adalah pilihan makan yang baik untuk orang yang punya kesulitan
mencerna makanan berprotein tinggi yang berasal dari tumbuhan seperti
kacang-kacangan. Proses fermentasi tempe membuat kacang kedelai dalam
tempe menjadi lebih lembut karena enzim yang diproduksi ragi sebelumnya
sudah mencerna nutrisi yang ada di biji kedelai.
Tempe Bagus untuk Pola Makan Rendah Garam
Tempe mempunyai kadar garam yang rendah sehingga aman dikonsumsi untuk
orang-orang yang disarankan mengurangi konsumsi garam seperti orang yang
menderita hipertensi atau darah tinggi.
Tempe Mengandung Antibiotika Alami
Jamur Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami untuk melawan sejumlah
organisme merugikan. Zat antibiotika alami dalam tempe ini bisa jadi
obat untuk disentri bila dikonsumsi setiap hari.
Tempe Bagus untuk Diabetes
Protein dan serat dalam tempe dapat mencegah kenaikan gula darah dan
menjaga kadar gula darah tetap terkontrol yang sangat baik untuk
penderita diabetes.
Manfaat Tempe Lainnya antara lain :
- Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare.
- Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah.
- Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung.
- Penanggulangan anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya kadar
hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng
(Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut
terkandung dalam tempe.
- Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung
senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus)
merupakan antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi.
- Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol.
- Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker.
- Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi)
beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun
degeneratif.
- Mencegah timbulnya hipertensi
- Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis.